PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Nilai tukar rupiah terhadap dolarAmerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan selasa pagi ini.
Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring penantian investor akan kebijakan suku
bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Pada Selasa (17/1/2023), rupiah pagi ini turun 90poin atau 0,60 persen ke posisi 15.135 per dolar AS dibandingkan posisi pada
penutupan perdagangan sebelumnya 15.045 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan range-bound dengankecenderungan terkoreksi terbatas. Dolar AS rebound dari penurunan tajam dalam
beberapa sesi terakhir," kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong
dikutip dari Antara. Bestprofit
Rupiah menguat tajam beberapa hari terakhir danmenuju level psikologis 15.000 per dolar AS. Namun memang penguatan ini belum
bisa tembus karena tekanan dolar AS.
Sementara itu investor cenderung menunggu danmenantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk kebijakan BI
mendatang, terutama terkait suku bunga.
BI bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG)selama dua hari mulai Rabu 8 Januari 2023. Dalam RDG ini, BI diperkirakan akan
kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Investor juga berharap BI akan mengomentaricadangan devisa, surplus dan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun
2019 tentang Devisa Hasil Ekspor.
Lukman memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiahhari ini berada di kisaran 15.000 per dolar AS hingga 15.200 per dolar AS.
Melihat Bank Sentral Lain
Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salahsatu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data
Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke
Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar
AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sementara menurut Kepala Ekonom BCA David Sumual,BI berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate
sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Ia memperkirakan BI masih akan meneruskanpengetatan kebijakan moneter pada kuartal I sampai kuartal II 2022 karena bank
sentral negara-negara lain di dunia, termasuk bank sentral Amerika Serikat (AS)
Federal Reserve (Fed) masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan.
BI juga diperkirakan masih akan menaikkan sukubunga acuan karena inflasi masih akan tinggi di kuartal I 2022 ditopang oleh
kenaikan harga produk di sektor jasa dan kenaikan upah riil masyarakat..
Sumber
liputan6.com
bestprofit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
ptbpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PTBESTPROFIT FUTURES BANDUNG