PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Nilai tukar rupiahditutup melemah padaSelasa sore seiring dengan ekonomi China yang tumbuh jauh melambat.
Kurs rupiah ditutup melemah tajam 120 poin atau0,80 persen ke posisi 15.165 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan
perdagangan sebelumnya 15.045 per dolar AS.
"Rupiah melemah karena data eksternal yangcukup kuat, terutama setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China yang hanya 3
persen, ekspektasnya kan 5,5 persen. Ini mengindikasikan perlambatan ekonomi
global sudah terlihat," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim
Assuaibi dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2023). PT Bestprofit
Kekhawatiran akan resesi global yang diperkuat olehsurvei Forum Ekonomi Dunia yang menunjukkan bahwa dua pertiga dari para ekonom
yang disurvei memperkirakan resesi tahun ini.
Ibrahim mengatakan faktor eksternal lain yangmempengaruhi pelemahan rupiah hari ini adalah kemungkinan kebijakan dari Bank
Sentral Jepang (Bank of Japan) untuk menaikkan suku bunga. Perubahan kebijakan
tersebut juga akan menambah penguatan dolar AS sehingga rupiah akan kembali
melemah.
"Kebijakan dari bank sentral Jepang yangkemungkinan besar dalam pertemuan besok di hari Rabu ini akan memutuskan
mungkin bukan lagi mempertahankan suku bunga, bisa saja menaikkan suku
bunga," ujarnya.
Faktor Lain
Faktor lainnya adalah perang di Ukraina yang sampaisaat ini terus berkecamuk, yang memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga
komoditas.
Para investor juga masih menunggu dan menantikanhasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk kebijakan BI mendatang terkait
suku bunga acuan.
Pada Kamis (19/1) BI diperkirakan akan kembalimenaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga tersebut
bertujuan untuk menahan laju inflasi karena harga komoditas dalam negeri cukup
melambung tinggi.
Rupiah pada pagi hari dibuka turun ke posisi 15.128per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.117 per dolar AS
hingga 15.180 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate(JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi 15.154 per dolar AS
dibandingkan posisi sebelumnya 15.019 per dolar AS.
Sesi Awal Perdagangan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat(AS) bergerak melemah pada perdagangan selasa pagi ini. Pelemahan nilai tukar
rupiah ini seiring penantian investor akan kebijakan suku bunga acuan Bank
Indonesia (BI).
Pada Selasa (17/1/2023), rupiah pagi ini turun 90poin atau 0,60 persen ke posisi 15.135 per dolar AS dibandingkan posisi pada
penutupan perdagangan sebelumnya 15.045 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan range-bound dengankecenderungan terkoreksi terbatas. Dolar AS rebound dari penurunan tajam dalam
beberapa sesi terakhir," kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong
dikutip dari Antara.
Rupiah menguat tajam beberapa hari terakhir danmenuju level psikologis 15.000 per dolar AS. Namun memang penguatan ini belum
bisa tembus karena tekanan dolar AS.
Sementara itu investor cenderung menunggu danmenantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk kebijakan BI
mendatang, terutama terkait suku bunga.
BI bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG)selama dua hari mulai Rabu 8 Januari 2023. Dalam RDG ini, BI diperkirakan akan
kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Investor juga berharap BI akan mengomentaricadangan devisa, surplus dan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun
2019 tentang Devisa Hasil Ekspor.
Lukman memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiahhari ini berada di kisaran 15.000 per dolar AS hingga 15.200 per dolar AS.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
ptbpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PTBESTPROFIT FUTURES BANDUNG