PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Nilai tukar rupiah terhadapdolar AS pada Jumat pagi melemah, dibayangi kebijakan pengetatan moneter bank
sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) terkait suku bunga acuannya.
Rupiah pagi ini dibuka turun tipis 26 poin atau0,17 persen ke posisi 15.130 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan
perdagangan sebelumnya 15.104 per dolar AS.
"Banyak yang mengatakan bahwa di tahun inibank sentral Amerika Serikat itu masih tetap menaikkan suku bunga walaupun
hanya 25 basis poin di bulan Februari. Tetapi indikasi ini yang dipersepsi oleh
para ekonom dan para analis bahwa pengetatan moneter di AS masih terus dilakukan,"
kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara
di Jakarta, Jumat (20/1/2023). Best Profit
Selain itu Ibrahim mengatakan perang Ukraina yangsaat ini bergejolak juga membayangi pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Kemungkinan gejolak perang tersebut akan memicu inflasi dan bank sentral negara
bagian di AS masih akan terus melakukan pengetatan moneter.
Ibrahim melihat kemungkinan besar akan adaketerlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam peperangan tersebut,
sehingga muncul kekhawatiran akan terjadinya satu resesi yang cukup ditakutkan
pasar.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara(NATO) Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan bahwa pengiriman lebih banyak
senjata ke Ukraina merupakan satu-satunya cara untuk menuju negosiasi damai
dengan Rusia.
Menurut Stoltenberg, fokus NATO saat ini adalahmemberikan dukungan kepada Ukraina, memastikan Kiev bisa memenangi perang
sebagai negara demokratis yang berdaulat dan mandiri di Eropa.
Pemimpin NATO itu juga menyatakan bahwa aliansipertahanan tersebut akan memasok persenjataan yang lebih berat ke Ukraina.
Sentimen Suku Bunga BI
Sedangkan secara internal, Ibrahim menuturkansentimen pasar dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)
alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi
5,75 persen dari hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI)
pada 18-19 Januari 2023.
Suku bunga deposit facility juga dinaikkan sebesar25 bps menjadi 5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi
6,5 persen. Kenaikan suku bunga yang dilakukan BI tersebut bertujuan untuk
menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Ibrahim, Bank Indonesia seharusnya bisamempertahankan suku bunga dan tidak menaikkan suku bunga pada Januari 2023,
melainkan bisa menaikkannya pada Februari 2023.
Hal itu kemudian menjadi sentimen pasar sehingganilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan pada Kamis
(19/1) melemah tipis ke posisi 15.104 per dolar AS.
"Saya lihat bank sentral AS pun juga di bulanJanuari tidak menaikkan suku bunga, seharusnya Bank Indonesia pun juga
mengikuti, barulah nanti di bulan Februari menaikkan suku bunga," ujarnya.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
ptbpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PTBESTPROFIT FUTURES BANDUNG